Sementara langit
Tak berhenti mencatat
Sepanjang hari
Aku terbuai
Dalam doamu
–
Jatinangor, 22 Desember 2017
Terserah saya dan terserah Anda.
Sementara langit
Tak berhenti mencatat
Sepanjang hari
Aku terbuai
Dalam doamu
–
Jatinangor, 22 Desember 2017
Mencintaimu
Adalah hal pertama yang kuingat
Setiap pagi menjelang hari
Hingga kaumenjadi dunia
Milikku
Aku yang kaulihat hari ini
Adalah doa-doa yang tak pernah selesai
Kaubisikkan sepanjang waktu
Hingga kelam tak pernah menyentuhku
Bagaimana aku membalasnya?
Aku tidak punya apapun untukmu
Selain cinta yang tak pernah habis
Sedangkan kauberhak mendapat surga
Sebelum matahari terbangun
Aku berbisik kepada langit
Berharap Sang Mahacinta
Bersedia menukar
Cintaku dengan surga
Untukmu
–
Jatinangor, 22 Desember 2017
Selamat hari Mama. Kemarin, hari ini, dan selamanya.
Satu-persatu
Balon itu terbang
Tak kembali
Namun kaumasih tersenyum
Kau bilang biarlah
Setelah ini langit akan biru
Aku bertanya pada balon terakhirku
Setelah langit biru, lalu apa?
Kauhanya tersenyum, sebelum akhirnya terbang.
Di bawah langit biru
Aku duduk bersama bayanganku
–
Jatinangor, 16 Desember 2017
11.58 pm
Ada yang memercik
Kemudian menghening
Seperti kamu
–
Nigina
Bandung, 9 Desember 2017
Bila pagi adalah tempat bertemu siang dan malam
Maka di sanalah aku
Duduk menantimu
Bila senja adalah tempat berpisah siang dan malam
Maka di sanalah aku
Duduk menantimu
–
Jatinangor, 1 Desember 2017